
Eogene Ewe dan Zhiyang/Nicole Kampiun Malaysia International Challenge 2025
Eogene Ewe dan Zhiyang/Nicole Kampiun Malaysia International Challenge 2025
Kebanggaan Tuan Rumah di Arena Badminton Perak
Sportsterkini – Kebahagiaan ganda telah dirasakan oleh publik tuan rumah ketika ajang Malaysia International Challenge 2025 resmi digelar di Arena Badminton Perak, Ipoh. Nama Eogene Ewe serta pasangan Tan Zhiyang/Nicole Tan berhasil ditahbiskan sebagai juara setelah pertandingan final yang berlangsung penuh ketegangan pada Minggu (17 Agustus).
Perjuangan Dramatis Eogene Ewe di Tunggal Putra
Pada sektor tunggal putra, kemenangan dramatis telah diraih oleh Eogene Ewe. Pemain muda berusia 20 tahun itu dipaksa bekerja keras sebelum akhirnya mampu menundukkan lawan senegaranya, Lee Jan Jireh, yang tampil sebagai finalis kejutan.
Pertandingan tersebut dituntaskan hingga rubber game, di mana Eogene sempat tertinggal lebih dulu sebelum akhirnya bangkit dan memastikan skor akhir 8-15, 15-7, 15-13.
Dengan hasil ini, gelar senior kedua berhasil diraih setelah sebelumnya sukses menjuarai Slovenia Open pada Mei lalu.
Gelar Perdana Tan Zhiyang/Nicole Tan di Ganda Campuran
Sorotan besar juga diberikan pada sektor ganda campuran. Pasangan Tan Zhiyang/Nicole Tan dipastikan keluar sebagai juara setelah performa solid ditampilkan sejak babak awal.
Kemenangan mereka diamankan usai mengalahkan pasangan Singapura, Kenzie Yoe/Luna Saffana, dengan skor 16-14, 15-10.
Hasil ini menjadi gelar senior perdana bagi pasangan tersebut, sekaligus mempertegas reputasi mereka sebagai duo muda berbakat yang tengah naik daun di kancah internasional.

Kegagalan di Sektor Ganda Putra
Harapan untuk meraih tiga gelar harus pupus. Pasangan unggulan kedua Mohd Faiq Masawi/Lok Hong Quan takluk dari pasangan Jepang unggulan pertama, Keiichiro Matsui/Katsuki Tamate.
Pertandingan berakhir dengan skor 7-15, 13-15, yang membuat langkah Malaysia di sektor ganda putra harus terhenti di partai puncak.
Kisah Pahit Manis Lee Jan Jireh
Selain kisah kemenangan, turnamen ini juga menyajikan drama emosional. Lee Jan Jireh, finalis tunggal putra, tampil luar biasa meskipun statusnya hanyalah pemain independen dengan peringkat dunia No. 354.
Sejumlah pemain dengan ranking jauh lebih tinggi telah berhasil ditaklukkan olehnya, termasuk Ong Zhen Yi (No. 109), Manraj Singh dari India (No. 66), dan Mithun Manjunath (No. 130).
Namun, perjalanan penuh kejutan itu berakhir dengan kekalahan tipis 15-8, 7-15, 13-15 dari Eogene di partai final.
Keputusan Pensiun yang Mengejutkan
Momen indah tersebut harus bercampur dengan kabar menyedihkan. Keputusan pensiun terpaksa diambil oleh Jan Jireh tepat setelah turnamen.
Keterbatasan dana yang sudah lama membayangi kariernya menjadi alasan utama, meskipun performa luar biasa sudah ditunjukkan sepanjang turnamen.
Pertandingan final melawan Eogene pun menjadi laga profesional terakhir yang dijalani oleh pemain muda berbakat tersebut.
Harapan Baru untuk Masa Depan
Dengan berakhirnya turnamen ini, Malaysia tetap bisa berbangga hati. Dua gelar berhasil diamankan oleh wakil tuan rumah, meski satu sektor harus lepas ke tangan Jepang.
Eogene Ewe semakin menegaskan statusnya sebagai bintang muda potensial, sementara pasangan Zhiyang/Nicole diprediksi akan melangkah lebih jauh di ajang internasional.
Di sisi lain, perjalanan emosional Lee Jan Jireh meninggalkan pesan bahwa bakat besar tetap membutuhkan dukungan penuh agar dapat bertahan di panggung dunia.