
Diogo Jota, Lebih dari Sekadar Pesepakbola
Diogo Jota, Lebih dari Sekadar Pesepakbola: Kepergian yang Mengguncang Dunia Sepak Bola
Sportsterkini – Dunia sepak bola kembali berduka. Penyerang Liverpool dan andalan timnas Portugal, Diogo Jota, meninggal dunia dalam kecelakaan mobil tragis pada 3 Juli 2025. Kejadian itu tak hanya menghentikan langkah kariernya yang bersinar, tetapi juga menggores luka mendalam di hati keluarga, rekan-rekan setim, dan jutaan penggemarnya di seluruh dunia.
Padahal, Jota baru saja merayakan keberhasilan bersama Liverpool meraih trofi Premier League musim 2024/25. Di lini depan, ia dikenal karena insting mencetak gol, kecerdasan membaca permainan, dan dedikasi tanpa kompromi. Namun lebih dari semua itu, Jota menunjukkan sisi kemanusiaan yang membuatnya dicintai tak hanya sebagai atlet, tetapi juga sebagai pribadi.
Bintang Lapangan dengan Hati yang Bersahaja
Sejak kedatangannya ke Anfield pada 2020, Jota langsung merebut hati fans lewat performa luar biasa. Tapi bukan hanya gol atau statistik yang membuatnya spesial. Ia hidup dengan nilai-nilai kesederhanaan, empati, dan ketulusan.
Salah satu momen yang kini kembali dikenang terjadi saat ia diam-diam mengirim pesan semangat untuk Liam, seorang anak penggemar Liverpool yang tengah berjuang melawan penyakit kritis. Tanpa kamera klub atau publisitas, Jota menyapa dengan penuh ketulusan:
“Halo Liam. Aku tahu kamu sedang menghadapi masa sulit. Tapi kamu kuat. Kami semua di Liverpool mendukungmu. Teruslah tersenyum dan jangan pernah menyerah.”
Bagi keluarga Liam, pesan itu menjadi cahaya di masa tergelap. Ayah Liam, Ste Davies, berkata lirih:
“Aku ingin berterima kasih langsung padanya. Tapi sekarang… semuanya terasa hampa.”
Pemain Tim Sejati
Saat pertama kali bergabung, Jota berkata, “Saya adalah pemain tim.” Ia benar-benar mewujudkan kata-katanya. Ia bermain bukan untuk sorotan, melainkan untuk kolektif.
Danny Murphy, legenda Liverpool, memberikan penghormatan dalam siaran talkSPORT:
“Dia sosok rendah hati dan pekerja keras. Meski pernah cedera panjang dan tak selalu jadi starter, dia tetap profesional. Ketika dipanggil bermain, dia tak pernah mengecewakan.”
Gol-Gol Bersejarah yang Melekat di Hati
Jota tak hanya mencetak gol, tapi juga menciptakan momen ikonik. Dalam debutnya di Anfield — meski tanpa penonton karena pandemi — ia langsung mencetak gol ke gawang Arsenal. Beberapa minggu kemudian, ia mencetak hat-trick saat Liverpool membantai Atalanta di Liga Champions.
Salah satu momen paling emosional terjadi pada April 2023, ketika Tottenham berhasil menyamakan skor 3-3 di menit akhir. Namun Jota datang sebagai penyelamat dengan gol penentu kemenangan. Jurgen Klopp bahkan mengalami cedera hamstring karena terlalu heboh merayakannya.
Gol terakhirnya? Sebuah penentu kemenangan dalam derby Merseyside melawan Everton — perpisahan yang nyaris seperti ditulis oleh takdir.
🕊️ Warisan Seorang Pemain dan Manusia Luar Biasa
Sebagai suami dari Rute Cardoso dan ayah dari tiga anak, Jota menjalani hidup keluarga dengan penuh cinta. Ia dikenal senang pulang lebih awal untuk menidurkan anak-anaknya, bahkan di tengah padatnya jadwal pertandingan.
Ia juga rajin menyumbangkan penghasilannya untuk program sosial, terutama pendidikan sepak bola anak-anak di Portugal — semua dilakukan secara diam-diam.
Liverpool dikabarkan tengah mempersiapkan pertandingan penghormatan khusus pada awal musim depan. Timnas Portugal juga akan mengenakan ban hitam serta mengheningkan cipta sebagai penghormatan terakhir.
Diogo Jota memang telah tiada, namun semangat dan warisannya akan terus hidup. Ia tak sekadar mencetak gol. Ia menginspirasi, menguatkan, dan mengingatkan bahwa kebaikan bisa bersinar sekuat prestasi.
Selamat jalan, Jota. You’ll Never Walk Alone.
Selamat jalan, Jota. Dunia kehilangan seorang pemain hebat dan manusia luar biasa.